Kamis, 16 Desember 2010

"Kemilau cinta yang memukau"

Puisi, oleh ibnu
Cerita tentang cahaya cinta

Demi hati yang bercahaya,
yang cahayanya mampu menembus menyemikan hati yang lain,
inilah cahaya cinta

Sepiku tlah membulir embun-embun kemilau cinta,
yang kemilaunya menghapusi rona hati yang berjelaga,
yang meremas menghidupkan rasa hati yang hampir limpus.

Dinding hati yang menggetar,
saat kau hadir ketika rindu tiba, pada kalbuku

senyum simpai darimu begitu memukau,
menumbuhkan bunga-bunga di hati ini

wahai bidadari surga,
kilau cintamu menembus ke dalam hatiku,
hingga menyemikan dan menyejukan hidupku...

10 November 2010 jam 18:41

"Ketika kau berkawan sepi"

Puisi, oleh ibnu
saat sunyi menyelimuti hatimu

Demi cinta yang sangat mulia,
yang terpancar dari hati dengan kasih yang tulus...

Jika malam mulai sunyi,
dan kau mulai merasa sendiri,
berkawan sepi...

Maka janganlah kau sedih,
tetaplah bersama hatimu,
kemudian nyanyikanlah syair ini dengan sumringah...
maka rasakanlah dengan tenang,
hatiku akan menemanimu hatimu,
bersenandung hati yang sedang rasa cinta...

Jika belum cukup juga berkawan dengan hatiku,
maka ingatlah dengan menyebut asma-Nya yg agung,
panggillah nama-Nya dengan lirih hingga hatimu bergetar,
niscaya Dia akan menemanimu dan menjaga hatimu dengan tenang,
hingga sepimu berkawan dengan-Nya...
Maka hidupmu akan senantiasa bahagia karna kehadiran-Nya,
yang datang untuk menemani sepimu...

05 November 2010 jam 22:35

"Adakah yang datang ketika malam?"

Puisi, oleh ibnu
pertanyaan untuk malam

Demi petang yang menyelimuti malam,
yang di langit menyala cahaya rembulan dan bintang gemintang,
yang cahayanya terpancar menembus awan...

Hai malam,
inikah dirimu? yang hadir ketika langit redup

Hai malam,
adakah yang hadir ketika hadirmu?

Inilah syair yang ku buat untuknya yang hadir ketika malam tiba,
ialah petang, rembulan, beserta bintang-gemintang yang hadir di langit dengan cahayanya...

Inilah kebesaran-Nya...
yang menciptakan malam beserta langit-langit yang menyala cahayanya di tengah gelapnya dinding langit,
Dialah Allah, yang menciptakan dan menahan benda-benda yang ada dilangit,
dan Dia yang menampakan cahaya-cahayanya ketika malam yang suatu saat nanti dengan kebesaran-Nya akan mematikan cahaya-cahaya itu dari langit,

Maha besar Allah dengan segala firman-Nya.

03 November 2010 jam 23:17

"Doa untuk Indonesia"

Puisi, oleh ibnu
dari hati untuk Indonesia

Demi yang terbit dan yang terbenam,
di atas cakrawala Indonesia

Bumiku, tanah airku, hidupku
kini sentuh-Nya sedikit menggetarkanmu...
hingga air yang berdiri datang padamu,
hingga tanah yang terbelah mengusikmu,
hingga gunung yang tinggi tak kuasa menahan kandungannya...

Inikah sedikit sapaan dari Tuhan?
Atau karna usiamu sudah menua?

"Tegarkan kami Ya Allah, tangguhkan kami untuk menghadapi cobaanmu..."

Indonesiaku, mirismu meneteskan air mata...
Do'a ku untukmu,
semoga wajahmu tersenyum kembali,
dan kembali menjadi cermin surga,
yang indah menghijau sejuk.

30 Oktober 2010 jam 13:14

"Sajak dari hujan"

Puisi, oleh ibnu
dari hujan untuk hujan

Tik tik tik,
demi langit yang menaburkan air hujan,
yang airnya terpencar tumpah ke hamparan bumi...

Inilah sajak yang terlahir dari derasnya daya hujan,
yang dimana gemuruh juga menyertai kehadirannya...

"inilah hujan, rahmat dari Tuhan"

tik tik tik,
nyanyian yang merdu,
yang suaranya sampai ke relung hati...sangat dalam...

24 Oktober 2010 jam 20:47

"Rindu pada-Nya"

Puisi, oleh ibnu
surat untukNya

Demi rindu yang membakar dengan hebat,
yang di rasa dari dalamnya maha hati...

Jika ku sedang ingin bertemu,
ku tak peduli bumi terbelah
langit menjerit, runtuh.

Jika ku sedang ingin bertemu,
ku tak peduli hujan menangis,
air mata darah.
burung-burung merintih mematahkan sayapnya.

Dan jika ku sedang ingin bertemu,
ku tak peduli petir yang keras mengguntur,
mencabut pendengaran dari telinga,
dan tercabutlah cahaya dari mata,
membelah jiwa, pisah dari raga.

Karna rindu ini milikMu,
ingin segera melihatMu, merasakanMu

Ya Allah...
Yang maha pengasih lagi maha penyayang,

i miss U

18 Oktober 2010 jam 22:57

"Dia..."

Puisi, oleh ibnu
dedicated to mybaby

Demi bulan yang masih kokoh
berdiri tegak di tengah langit malam,
yang gelap pekat menggulita
yang cahayanya bersinar terang
hingga merasuk ke dalam hati.

Kali ini aku benar-benar melihatnya,
kasih yang begitu dalam...

Melihat dari matanya
melihat dari wajahnya yang memuram,
ketika perhatianku berpaling darinya,
dialah perempuan itu...
yang berparas manis.

Semanis senyumannya,
yang serupa peri-peri malam,
yang hadir di setiap mimpi yang indah...

14 Oktober 2010 jam 12:55